Sering kita mendengar istilah COR (Combined Operating Ratio) dalam bisnis asuransi, lalu apa sebenarnya definisi COR tersebut?
COR bisa didapatkan dari total incurred claim dan expenses lalu dibagi dengan earned premium.
Hasilnya biasanya digambarkan dengan presentase yang akan menggambarkan peforma dari bisnis asuransi disebuah perusahaan dan mengecualikan hasil investasi, biaya kantor pusat dan pemasukan-pemasukan lain yang tidak berhubungan langsung dengan operasional bisnis asuransi.
Jadi Misalnya..
- Incurred claim USD 5,000,000
- Expenses USD 3,000,000
- Earned Premium USD 10,000,000
Maka COR nya adalah USD 8,000,000 / USD 10,000,000 = 80%
- COR = 100% ⇒ Menggambarkan bisnis break even atau impas, klaim dan expense sesuai dengan jumlah premi
- COR > 100% ⇒ Menggambarkan bahwa klaim dan expense lebih besar dari premi, jadi operasional menghasilkan kerugian underwriting
- COR < 100% ⇒ Menggambarkan bahwa klaim dan expense lebih kecil dari premi, jadi operasional menghasilkan keuntungan underwriting
Perhitungan COR ini bisa digunakan untuk keseluruhan perusahaan asuransi, untuk setiap produk berbeda atau divisional yang berbeda seperti divisi non marine dan marine.
Tetapi sebelum anda menggunakan data COR tersebut, akan lebih baik jika anda memastikan base data atau dasar data menggunakan basis yang sama.
Selain memahami prinsip loss ratio, anda harus memahami COR. agar dapat mendapatkan gambaran lebih tepat mengenai keuntungan underwriting suatu produk.
Karena bisa saja loss ratio hanya 70%, sedangkan COR bisa melebihi 100% karena loss ratio dasarnya adalah gross klaim dibagi dengan gross premi, sedangkan COR adalah net klaim + expense dibagi dengan net earned premi.